Mengenal Cele, Pakaian Adat Khas Desa Kranggan

Terletak di Desa Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Desa Kranggan masih melestarikan tradisi kearifan lokal dalam mengikuti perkembangan zaman. Saat ini, situs desa Kranggan menjadi salah satu destinasi budaya Sunda yang bisa dikunjungi di pinggiran ibu kota Jakarta.

Meski berada pada tengah derasnya laju pembangunan yang berlangsung pada Kota Bekasi juga pada Cibubur, Kabupaten Bogor, rakyat Kampung Kranggan, yang sekarang termasuk daerah Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, masih lekat menggunakan kehidupan budaya & tradisi masa silam. Masyarakat Kampung Kranggan hingga ketika ini masih taat menjaga & menghidupkan tradisi leluhur mereka. Nutur galur mapai asal, menjaga kelestarian budaya leluhur, demikian panduan hayati yg dipegang teguh rakyat orisinil kampung ini.

Kranggan melakukan upacara Sedekah Bumi Ngarak Kebo Bule setiap delapan tahun sekali. Ada prosesi makan dan berdoa bersama. Dalam pelaksanaannya, banyak warga yang memakai pakaian adat hitam putih saat melakukan upacara penyerahan tanah. Pakaian ini bernama Cele.



Baju Cele memiliki motif kotak kecil yang simpel. Selain itu, ada dua variasi warna, hitam dan putih. Mengenakan pakaian khas Klang yang disebut "Cele", "Cele ini adalah memaknai hitam dan putih, putih itu lambang kesucian, hitam adalah lambang kedewasaan," kata Tokoh Adat setempat, Anim. Imanudin.

Ia mengikuti jalan kaki sejauh dua kilometer untuk menancapkan kepala Kebo Bule beserta sesajen yang telah disiapkan. Upacara sedekah tanah Ngarak Kebo Bule sendiri berlangsung selama tiga hari tiga malam. Menurut tokoh adat, tujuannya adalah untuk menunjukkan rasa syukur dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa.

Sukur Nababan, Ketua DPP PDIP, adalah salah satu politisi yang beruntung. Saat itu, Sukur menjadi keluarga besar Kurangan. Pada kesempatan itu, ia langsung dikenakan pakaian adat Kranggan yaitu Baju Cele yang biasa dipakai oleh para sesepuh di Kranggan. Sukur berjanji akan mengembangkan kebudayaan Kranggan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Kranggan.



“Biasanya kalau penganugerahan seperti itu biasanya hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja. Dan yang memakai baju adat Kranggan (Cele) itu hanya ada kurang lebih 10 orang. Dan Pak Sukur hadir sebagai tamu kehormatan, beliau juga sekarang sudah resmi menjadi anak angkat keluarga besar adat kranggan,” jelas Anim.

“Kebudayaan dan kesenian di Kampung Kranggan cukup menarik. Seperti adanya perpaduan antara budaya Betawi dan Sunda. Dan kami selalu berupaya untuk terus menjaga kelestarian budaya di Kranggan,” lanjut Anim.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto juga mengingatkan pada masyarakat khususnya anak muda di Kota Bekasi untuk menjaga keberagaman budaya, menghormati antar suku bangsa & kepercayaan. Terlebih, Indonesia merupakan negara kepulauan, banyaknya suku adat dan agama secara tidak langsung banyak juga kebudayaan yang hadir di dalamnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dodol & Wajik Mak Sadan khas Desa Kranggan

3 Tempat Nongkrong yang Cozy dan Instagramable di Kranggan